Lain di mulut dan lain di hati 

1515 Kata

Sesampainya di depan rumah kecil yang terlihat sangat sederhana dan karena malam semakin larut, sehingga kegelapan menyelimuti rumah itu dan lampu di dalam rumah itu juga belum di nyalakan, sehingga terlihat jika rumah itu terlihat sedikit menyeramkan. Melihat kondisi itu. Erick yang baru saja menghentikan mobil miliknya, tepat di depan Rumah itu pun merasa iba ketika melihat kondisi rumah yang selama ini Syifa tempati. Sehingga, saat itu pula, Erick pun langsung melihat ke arah Syifa yang masih duduk di sampingnya. "Syifa! Apakah ini … Rumah yang kamu tempati selama ini?" Tanya Erick dengan tatapan sedih. Syifa pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Iya, itu rumah yang aku tinggali selama ini dan … Itu juga bukan rumahku," jawab Syifa dengan jujurnya. Mendeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN