Agnes saat ini berada di ruangan pakaiannya. Pertama kali dia membuat effort yang besar untuk bertemu dengan pria teman kencan butanya. Ini adalah dress ke empat yang ia pakai. Setiap kali ia mematut dirinya di depan cermin besar di depannya. Ada hal yang ia rasa kurang. Apalagi begitu banyak bercak merah yang masih terlihat jelas di bagian leher dan tulang belikatnya. Bahkan jika ia ingin memakai gaun dengan model kerah rendah. Bagian d**a yang yang seputih kapas itu akan menjadi pusat perhatian karena ada 3 tanda tercetak dan begitu sulit ia tutupi dengan foundation. “Argghh! Dasar pria m***m! Karena dia aku tidak bisa memakai gaun yang cantik!” kesal Agnes melihat tanda yang ada di gundukan dadanya. Namun percayalah kekesalan itu hanya di mulut saja, karena kini sudah berganti sembur