Setelah melewati satu malam yang romantis di Dusseldorf. Brice sengaja memilih sebuah Hotel yang romantis dan indah di sini. Ia dan Agnes melewati malam yang begitu panas dan menggairahkan. Dan tepat jam 10 pagi mereka sudah kembali ke Hotel milik Brice yang di Amsterdam. “Sayang,” “Iyah?” sahut Agnes menoleh pada Brice yang tengah memangkunya. “Hari ini, sepertinya aku akan sedikit sibuk, apa kamu akan marah?” Agnes mengerutkan keningnya, “Marah? Kenapa?” “Karena sepertinya aku tidak bisa menemani kamu makan siang. Maaf...” Cup! Agnes mengecup pipi suaminya lalu bersandar di d**a bidang Brice, “Iya, lagi pula tidak ada yang perlu aku khawatirkan lagi, saat ini tidak ada yang menganggu pikiranku lagi. Benarkan?” Brice membelai surai indah Agnes, dan mengangguk paham, karena ia meng