Rosa benar-benar menjadi obat nyamuk yang di bakar dan menjadi debu ringan siap terbang jika di hembus oleh angin tipis. Ia menemani Agnes dan Brice untuk makan, namun yang ia dapati hannyalah dua pasangan suami istri yang memadu kasih tanpa malu di depannya. “Apa mereka beranggapan jika di Mall ini hanya ada mereka berdua ?? Hello? Ada manusia lain di sini wahai makhluk bucin!” geram Rosa yang tentu saja di dalam hatinya menatap punggung Agnes dan Brice yang baru keluar dari pintu restaurant. “Oh makhluk yang bernama pria… Adakah yang bisa mendatangiku sekarang ini!” gumum Rosa dalam hati. “Ros, ayo! Ngapain di situ?” seru Agnes dari sedikit kejauhan karena Rosa yang sengaja memperlambat jualannya. Rosa tersenyum lebar dan memaerkan deretan gigi putihnya dan berkata, “Aku hanya menja