“Euh… Brice…” lenguh manja Agnes saat Brice terus saja mengulum putingnya secara bergantian dengan begitu lembut dan tidak terburu-buru. Sesapan yang Brice lakukan begitu memanjakan dirinya, tidak ada sedikitpun cara Brice yang terburu-buru seperti biasanya. Sudah lebih sepuluh menit, payudaranya di lumat dan di sesap seperti itu oleh Brice. Bahkan tangan hangat Brice mengusap punggungnya dengan gerakan naik turun, memberikan kesan nyaman dan menenangkan. Sungguh, cara Brice saat ini adalah cara yang ia rasa paling ampuh. Perlahan pikirannya menjadi tenang dan rileks. Bahkan perutnya pun yang tadinya nyeri mulai membaik. Wanita cantik itu memeluk tubuh Brice dengan posisi nyaman. Brice mendongak sesaat dan menatap wajah cantik istrinya, “Baikan?” Agnes tersipu dan mengangguk, “Hmm..”