Bersyukur karena pengaruh minum obat, saat ini Agnes tertidur begitu lelap. Dengan posisi menyamping, Brice membelai wajah Agnes begitu lembut, “Kapan kamu membuka hatimu untukku?” Gerakan Brice membuat Agnes sedikit menggerakkan tubuhnya, Brice kembali mengusap lembut lengan wanitanya itu. “Aku tidak akan lama,” Brice mengecup puncak kepala Agnes lalu berdiri dari rebahannya, mengatur posisi Agnes lebih nyaman. Ia berjalan menuju walk in closet miliknya, mengambil kaos polos berwarna hitam, celana jeans berwarna hitam, dan jaket kulit yang juga berwarna hitam. Tidak lupa ia mengambil masker kain miliknya yang tentu saja berwarna hitam. Yang terakhir ia mengenakan topi berwarna hitam polos. Setelah itu, ia membuka salah satu bilik lemari dan menyingkap pakaian yang tergantung. Lalu mel