Agnes berjinjit dan mendekati telinga suaminya, “Aku mendengar mereka menyebutnya dengan Nyotaimori.” “Aah... Wanita yang berbaring di atas meja?” tanya Brice balik, alisnya terangkat sedikit. Agnes segera menggeleng cepat kepalanya dan berkata, “Bukan sayang! Tapi pria!” Brice seketika membelalakkan matanya, “What the hell! That’s crazy!” serunya berusaha menahan suara kerasnya. Ia memicingkan mata, mencoba memastikan ia tidak salah dengar. Agnes menatap Brice dengan serius, ekspresi wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang dalam. “Kamu tidak percaya? Aku juga hampir tidak bisa mempercayainya, baru kali ini aku melihat hal tak senonoh seperti ini!” katanya sambil menggenggam tangan suaminya, dari tadi ia merasa begitu gelisah berada di dalam sana. Saat melihat beberapa pria tanpa busa