72. Panik

1387 Kata

“Dean, kami yang tenang, ya? Polisi udah ke sana.” Ayah terus mengusap-usap kepalaku. Beliau duduk di sebelahku, sementara Mas Dilan di depan menyetir mobil. Saat ini kami sedang menuju tempat yang kata Rika mungkin Mami disekap di sana. Rika yakin itu karena dia beberapa kali ke sana, dan tempatnya masuk ke gang-gang kecil. Semoga saja benar, dia tidak mengelabui kami semua. Tadi, ketika nomor Mami tak kunjung aktif, Papi langsung menjemputku. Tempat yang pertama kali kami kunjungi adalah kantor polisi. Kami menemui Rika, berharap dia mau memberi tahu kira-kira Niko biasanya bersembunyi di mana. Untungnya, Rika mau memberi tahu, meski aku masih antara yakin dan tidak yakin dengan kalimatnya. Aku dan Papi tidak ada pilihan lagi selain menemui Rika karena dia yang lebih tahu kebiasaan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN