16

1073 Kata

“Aku harus belanja untuk besok pagi,” batin Haikal yang sekarang saja perutnya terasa keroncongan karna belum di isi apa pun selain nasi tadi siang. Tok ... tok ... tok Haikal mengetuk pintu kamarnya Sasya, Sasya bangkit dan membuka pintu kamar dengan malas. “Ada apa lagi sih?!” tanya Sasya dengan ketus. “Kita keluar pergi ke pasar yuk, Mas mau belanja,” ajak Haikal. “Pergi saja sendiri! Ngapain ajak-ajak!” jawab Sasya dengan ketus. “Memangnya kamu berani tinggal di rumah sendirian malam-malam?” tanya Haikal kembali membuat Sasya sadar kalau mereka hanya berdua di rumah yang sebesar itu. “Ya Sudah, aku ikut, tapi aku ikut sampai restoran saja, malas banget harus masuk pasar, emang gak ada tempat belanjaan lain lagi apa selain pasar yang kumuh dan jorok, selera orang miskin emang san

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN