21

1047 Kata

“Pa, bagaimana? Ayo kita segera ke pengadilan untuk mengurus surat perceraian Sasya, dan Papa usir lelaki itu secepatnya dari rumah Sasya,” lanjut mamanya Sasya lagi yang tidak sabar mendengarkan jawaban papa mertuanya. Kakek Sulaiman tersenyum mendengar ucapan menantu perempuannya itu. “Sasya, mana kartu ATM dan kartu kredit kamu?” tanya kakek pada Sasya. “Ada, untuk apa Kek?” tanya Sasya. “Kakek minta,” jawab kakek Sulaiman sambil mengulurkan tangannya pada Sasya. Sasya memberikan kartu tersebut dengan perasaan tidak karuan, dia dan mamanya saling bertatapan. “Mulai sekarang, kamu tidak lagi bisa memegang kartu ini!” ucap kakek Sulaiman sambil mematahkan kartu tersebut menjadi dua. Sasya yang tidak pernah melihat kakeknya berbuat setega itu sama dia, menjadi syok. “Maksud kakek a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN