Keesokan harinya dengan langkah yang sangat berat, Mita melangkahkan kakinya menuju tempat janjian. Masjid yang tidak jauh dari kantor Ali dan selalu menjadi tempat Ali untuk menunggu Mita. Tepat jam istirahat Mita datang menemui Ali, ia sengaja memperlambat waktu sebab ingin tau kesungguhan Ali sampai mana dan marah tidak apabila di buat menunggu. Mita berusaha menenangkan hatinya agar tidak dipenuhi oleh rasa emosi. Ia memasuki pekarangan masjid, dan dari ujung matanya Ali berdiri seakan menyambutnya namun Mita langsung memberi isyarat untuk tetap diam di tempat. Sungguh, iya tak ingin disambut oleh lelaki itu. Dalam pikiran Mita, ia hanya akan diam dan mendengarkan maunya lelaki itu setelah itu sudah pulang lalu tak ada lagi urusan. Namun kenyataannya beda, Ali setengah memaksa pada Mi