"Tapi Bu semua orang kan–"
"Pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua?" Wulan menyela dan membuat ucapan Ratu terhenti. "Ya, itu emang benar. Tapi enggak dengan kamu, karena kamu enggak pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua! Kami udah benar-benar kecewa sama kamu" ia berkata dengan nada yang tinggi dan menatap menantunya dengan tajam.
Ratu pun berjalan menghampiri Wulan dan berdiri di depannya. "Bu, aku mohon tolong maafkan aku. Aku berjanji akan berubah menjadi lebih baik. Dan aku juga berjanji akan memberikan cucu yang selama ini Ibu inginkan" tuturnya, meraih tangan ibu mertuanya dan menatapnya dengan memohon.
"Enggak usah!" bentak Wulan, menepis tangan Ratu dengan kasar. "Saya enggak mau mempunyai cucu dari tukang selingkuh seperti kamu. Nanti jangan-jangan anaknya juga suka sel
