Serpihan Masa Lalu

1935 Kata

11.  Serpihan Masa Lalu   “Haduh, ibunya calonmu kok ya semena-mena. Minta mahar sampai tujuh puluh gram. Padahal tiga puluh, tiga lima, atau paling banyak empat puluh itu udah standar. Pakai syarat harus hafal surat Ar-Rahman. Sementara kamu sibuk banget. Sering bolak-balik Jogja-Purwokerto karena kamu lagi getol-getolnya menerima tawaran ngajar di universitas lain, jadi dosen terbang. Kadang yang jauh-jauh juga diambil, katanya sayang, bayarannya tinggi, buat tambah modal nikah.” Fatma, ibu Aldebaran bicara dengan ketus dan kesal. “Alde memang lagi butuh tambahan modal buat nikah. Kemarin Bu Yuni minta pesta yang besar kalau kami menikah. Alde kan mesti ngitung-ngitung biaya catering, sewa gedung, tata rias, dan lain-laiqqqn,” balas Alde lalu menyeruput secangkir teh. “Lha ini, calon

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN