Selangkah Lagi

1754 Kata

13. Selangkah Lagi   Satria mundur beberapa langkah hingga tubuhnya menghimpit meja dapur. Disha tak menyerah. Ia mendekat, bahkan meraba d**a laki-laki itu dengan jari-jarinya. Satria mengencangkan istighfar dalam hati. “Cuma kasih tahu siapa dia aja kenapa harus susah begini?” Mata tajam Disha menancap tepat di kedua mata Satria. Gerakan jari-jari itu menurun, menuju perut. Sekuat tenaga Satria menahan godaan yang diselancarkan Disha. Benar kata Aldebaran bahwa Disha ini seperti ular berbisa. Dia agresif dan terlalu berani. “Lebih baik kamu pulang saja. Aku nggak akan cerita apa-apa. Aku nggak ingin kamu melakukan sesuatu yang buruk pada Riana,” tegas Satria. Disha tersenyum, “Oh, namanya Riana.” Satria mengembuskan napas kesal. Ia keceplosan menyebut nama Riana. Disha mengalung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN