Malam ini Elvan dapat tidur dengan nyenyak karena Zea sudah tidak ngambek. Berbanding terbalik dengan calon istrinya. Wanita hamil itu sampai dini hari tidak bisa kembali memejamkan matanya. Bayangan penyatuan mereka siang tadi di ruang ganti terus terlintas dan terbayang di benak Zea. Bagaimana tadi Elvan begitu mahirnya membawa Zea sampai langit ketujuh. Zea menggelengkan kepalanya dengan cepat, berharap bayangan penyatuan fisik dengan Elvan hilang dari pikirannya dan dia bisa tidur. Tapi sia-sia, tambah dia berusaha melupakan malah bayang itu seakan tambah nyata dan terus berulang di benaknya. Seperti film yang berputar ulang terus menerus. Dia tidak munafik, Zea sangat menikmati permainan Elvan tadi. Rasanya begitu luar biasa, Zea akui itu! Sampai saat ini pun dia masih dapat merasa