Emily menghela nafas panjang. Ia hendak berangkat ke kantor namun pria yang berada di kamar tamunya masih tertidur lelap. Emily pun menghubungi Bayu untuk meminta pendapat pria itu. "Lo temenin dulu aja deh, Em. Dia mabuk. Kasian kalo elo bangunin. Percuma juga kayaknya dia dipaksa kerja." "Terus gue enggak kerja juga? Kerjaan gue lagi banyak tapi, Mas." "Kerjain dari apartemen lo aja lah... Lo bawa pulang laptop lo bukannya?" Emily terdiam membenarkan ucapan Bayu. Emily baru ingat ia membawa pulang laptopnya. Emily pun memberi kabar pada teamnya bahwa ia akan bekerja diluar dengan alasan market research. Emily pun duduk diam di meja bar menghadap ke arah pintu kamar namun dari awal bekerja hingga satu proyek pekerjaannya selesai, pintu kamar yang Wisnu tempati tidak kunjung terbuka.