35. Meena

1780 Kata

Deyja menarik lengan Violet dan menyeret wanita itu hingga ke depan pintu diujung lorong. Satu tangannya menggenggam linggis yang terasa berat dan dingin. Pikiran wanita itu sedang tidak tenang, berpindah-pindah antara apa yang hendak dilakukannya dan konsekuensi apa yang akan menantinya. Tepatkan aku melakukan ini? Bukan hanya akan menyingkirkan Florence, tapi aku yakin aku akan menyakiti Alexander. Alexander… Tidak, dialah yang sudah menyakitiku. Ia pantas untuk menerimanya. Jika aku tidak bisa memilikinya, maka Florence juga tidak bisa memilikinya. Deyja memutuskan, sementara suara Violet yang berbisik -bisik di sebelahnya kian mengganggu konsentrasinya. “Aku tidak yakin ini adalah hal yang bijaksana, Dey. Kau tahu sendiri apa yang disembunyikan Tuan Oberon di balik pintu ini. Buka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN