Siapa yang tak bahagia ketika melihat sang anak menikah dengan pilihannya, Wimanata selama ini telah salah dalam beranggapan bahwa Mia adalah komplotan dari pengikut kelompok radikal. Wimanata telah menyesali perbuatannya, ia sendiri begitu ceroboh hingga rela mengambil resiko untuk mengusir anaknya sendiri dimasa yang lalu, tapi kini ia akan berusaha untuk menebus kesalahannya. Mia kini sekarang telah menjadi sosok wanita yang telah dewasa dan sudah bukan anak kecilnya lagi, tapi kegemasan dalam diri Mia selalu Wimanata dapatkan. Beliau begitu sangat mencintai Mia, sebenarnya ia sendiri tidak ada niatan untuk mengusir dan tidak menganggapnya anak lagi. Siapapun orang tua, tidak akan ada yang ingin kehilangan anaknya sendiri. Sang Adik kandung dari Wimanata yang selalu mengompori beliau

