Keadaan tenang selalu jadi dambaan bagi Andini, tapi semuanya berubah semenjak orang-orang di kampusnya tahu perihal keadaan dirinya yang memang adik kandung dari Arya pemilik kampus dimana ia menimba ilmu.
Si pemilik nama Andini kini tengah berjalan memasuki perpustakaan. Seperti biasa siapapun yang berkunjung ke perpustakaan maka diwajibkan untuk absensi terlebih dahulu. Meskipun ada beberapa orang yang sengaja ke perpustakaan hanya untuk menumpang tidur.
“Din, ini ada mawar dari seorang cowok. Cie … sepertinya dari pacarnya ya,” ujar Pak Samir. Pria paruh baya itu adalah penjaga perpustakaan, orang yang terkenal galak tapi sangat ramah kepada Andini.
“Dari siapa Pak?” Andini menerima bunga mawar tersebut dan langsung mencari kartu nama di dalamnya tapi tak dapat ia temukan.
“Nggak t
