Indira masih dalam pelukan Elang yang menangis, Elang mengusap kepala Indira dengan lembut untuk menenangkan perempuan itu. Elang juga menangis, ia terlalu bahagia mendengar bahwa Indira hamil dan itu anaknya. Elang sangat yakin bahwa itu anak Elang karena hanya dirinyalah yang bisa mendapatkan Indira dan dia orang pertama bagi Indira. “Maaf, maaf, maaf” Elang mencium kepala Indira dengan sayang. Tak henti-hentinya Elang mengeluarkan kata maaf pada Indira karena ia tahu bahwa dirinya sudah menyakiti perempuan itu begitu dalam. Ia sudah sangat menyakiti perempuan itu tadi bukan hanya Indira tetapi juga anak yang berada di dalam perut Indira. Elang juga sudah membuat Indira ketakutan karena dirinya, ia benar-benar merasa bodoh. “Aku sudah menyakiti kamu maafkan aku.” Indir