Setelah memikirkannya secara matang, Gracia akhirnya memutuskan akan menetap. Ia tidak akan ikut orangtuanya ke Australia. Gracia meyakinkan diri bahwa dirinya pasti mampu untuk bertahan. Sekalipun sang ibu meyakinkan akan lebih mudah jika Gracia melewati masa-masa kehilangan di Sidney, tetap saja keputusan Gracia sudah bulat. Gracia akan menjalani hari-harinya seperti biasa.
Bukankah yang hidup harus tetap hidup? Jika kepergian Devan adalah takdir, Gracia akan belajar merelakannya. Katanya, takdir punya jalan sendiri. Dan mungkin inilah takdir Gracia. Gracia akan menganggap waktunya bersama Devan adalah saat-saat berharga dalam hidupnya. Gracia juga berharap Devan bahagia di sana.
Kini, Gracia resmi merelakan Devan, melepaskannya untuk bahagia di tempat yang baru dan tentunya indah.
**
