Gracia dan Nizar bersama-sama menatap mobil Gracia yang sudah mulai melaju menjauhi mereka dengan cara diderek. Nizar sudah berusaha memperbaikinya hampir satu jam, tapi apa mau dikata kalau kerusakan tidak berhasil diperbaiki sehingga mau tidak mau Nizar memanggil pihak bengkel andalannya ke sini, tidak peduli kalau hari sudah hampir tengah malam.
Jujur, Nizar jadi tidak enak sendiri pada Gracia. Selain itu, ia malu. Sudah percaya diri bisa memperbaikinya, malah berujung diderek seperti ini.
"Saya minta maaf."
"Kenapa Mas Nizar jadi hobi meminta maaf begini? Saya tidak masalah, kok. Lagian saya sudah berencana membawanya ke bengkel. Dengan adanya Mas Nizar, mobil saya malah bisa masuk bengkel lebih cepat. Padahal tadinya rencananya besok."
"Tetap aja saya jadi merasa sok pintar."
"As
