Langit Paris perlahan berubah warna, berganti dari gelap menuju semburat jingga keemasan. Sinar matahari mulai merayap masuk melalui celah-celah tirai kamar hotel, menyentuh wajah Keisha yang masih terlelap di ranjang besar dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Napasnya teratur, bibirnya sedikit terbuka, dan rambut panjangnya terurai berantakan di atas bantal. Brian yang sudah terjaga sejak beberapa menit lalu hanya bisa tersenyum melihat pemandangan indah di sampingnya. Wajah Keisha terlihat begitu damai, begitu cantik dalam tidur. Ada perasaan hangat yang menjalar di dadanya, seakan-akan waktu berhenti hanya untuk membiarkan dirinya menikmati momen ini lebih lama. Dengan perlahan, Brian mencondongkan tubuhnya, mengecup pipi Keisha dengan lembut. Bibirnya menyentuh kulit hangat g