48. Curiga

1158 Kata

Kaila menatap jam dinding di ruang tamu rumahnya dengan perasaan resah. Jarum pendek menunjukkan angka delapan malam, dan ini sudah hari kedua suaminya, Brian, belum pulang juga. Rasa cemas, marah, dan curiga bercampur menjadi satu di dalam dadanya. Brian selalu berkata bahwa ia sibuk dengan pekerjaan, tapi kali ini, Kaila merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar kesibukan kantor. Brian tidak pernah pergi selama ini tanpa kabar. Ponselnya juga selalu tidak bisa dihubungi. Kaila mencoba menelepon lagi, tapi seperti sebelumnya, panggilannya hanya berakhir dengan nada sambung tanpa jawaban. Jantungnya berdebar lebih cepat. Apa suaminya berselingkuh? Tidak, Brian tidak mungkin melakukan itu padanya. Mereka sudah menikah selama lima tahun, meskipun selama itu juga mereka belum dikaruniai a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN