"Siapa yang menelpon?"tanya Markus, melangkah masuk ke dalam kamarnya. Mendekati Megan saat wanita itu memutar tubuhnya. "Daddy. Mereka hampir menarik uang tabungan agar bisa datang ke sini, mommy marah besar dengan kekacauan yang dilakukan Allison,"balas Megan sembari meletakkan ponselnya di sisi nakas. "Orang tuamu selalu berlebihan,"kecam Markus. "Aku stress,"aku Megan sambil menelan ludahnya kasar. "Kau ingin kita pindah ke Spanyol?"tawar Markus, membuat Megan langsung terkekeh. "Jangan konyol. Berada di kota ini sudah membuatku aman." "Aku hanya menawarkan tempat yang lebih layak." "Bagaimana jika kita pindah ke Bogota atau Sinaloa untuk menjadi bandar narkoba?"tanya Megan sembari menaikkan salah satu alisnya. Wanita itu terdengar menyindir. "Terdengar luar biasa,"cele