Suasana kamar sepi, kosong seakan tanpa nyawa. Aroma candu yang begitu memabukkan hilang digantikan bau alkohol yang pekat. Markus terbaring lemas, menatap langit-langit kamarnya dengan napas teratur. Ia menderita, sesak di d**a kala bayangan dan suara orang-orang memohon sebelum 'menjemput ajal' mengusiknya di sela kesempatan. Ritme kehidupannya berat. Markus tiba-tiba beranjak, mengarahkan pandangannya ke sisi kiri, kearah ponsel. notifikasi berbunyi. Dengan cepat tangan kasar Markus meraih benda itu, meneliti nama yang tertera di layar dan lekas mengangkatnya. "Sir, ada berita penting untuk mu,"ucap seorang pria terdengar di speaker ponsel. "Istrimu mengunjungi dokter kandungan, saat ia sampai di Florida." Deg! Markus beringsut bangkit, menatap dirinya lewat pantulan kaca