“Permisi, Bu. Saya cek tensi dulu ya!” Mulya berucap dengan ramah saat menghampiri pasien. “Tidak,” jawab perempuan paruh baya itu yang tidak mau diperiksa oleh Mulya. Mulya mencoba bersabar, setelah masuk kemarin sampai hari ini, Mulya terus ditolak oleh pasien. Entah siapa yang menyebar rumor kalau Mulya dokter gadungan, kini Mulya tidak dipercaya oleh siapapun. “Bu, ini asisten saya. Hanya tensi saja, jangan takut ya!” pinta Alka. Pasien itu menatap Mulya dengan sinis, setelah diberi pengertian oleh Alka, pasien itu pun mengangguk meski tidak terlalu suka. Mulya segera mengecek tensi darah pasien, gadis itu melakukannya sangat hati-hati agar tidak mengecewakan pasien serta Alka yang sudah membelanya. “Tensi darah sudah normal, seratus per delapan puluh,” ujar Mulya seraya terse

