Abian menarik selimut putih yang tebal untuk menutupi tubuh polos keduanya seusai bercinta. Percintaan yang hebat, panas, namun berkali-kali melakukannya itu yang membuat mereka masih malas untuk langsung beranjak dari kamar mandi. Lagipula Atsa masih merindukan Abian. Abian menaikkan suhu ac kamar sebelum akhirnya kembali berbaring ke kasur dan memeluk Atsa yang tersenyum manis saat Abian memeluknya. Abian kembali mencium kening dan pipi Atsa, lalu beralih mencium bahu Atsa dan membuat wanita itu menggeliat. “Bi, geli ah!” Ujarnya sambil tertawa kecil. Abian ikut tertawa. “Yang tadi itu—umph!” Namun Atsa langsung menutup mulut Abian dengan telapak tangannya. “Nggak usah dibahas, aku malu!” Lalu Bian malah mengecup telapak tangannya. “Bian, ih!” “Apa? Geli lagi? Sekarang kok gelian