“Jin..." Aku mendengar suara seorang wanita dan mengangkat kepalaku. Rasa mual yang tadi memenuhi perutku berangsur-angsur menghilang. "Kamu kenapa malam-malam di tengah kebun, Le?" tanya Ibu yang sudah berdiri sambil membawa selimut di tangannya. Ibu mendekatiku sambil memberikan selimut itu untukku, "Sudah tahu dingin, keluar cuma pake kaos saja, sekarang meriang kan?" cerocos Ibu. Aku yang masih sedikit kebingungan dengan semua yang barusan terjadi hanya diam saja tanpa menjawab. "Ayo masuk ke dalam," ajak Ibu beberapa detik kemudian. Aku yang masih sedikit gamang, berusaha berjalan pelan mengikuti Ibuku. Tiba-tiba saja ada sebuah pertanyaan yang muncul di kepalaku, "Bu, kalau aku tidak bisa memenuhi harapan Ibu untuk menjadi anak yang baik, marahkah Ibu?" Ibu berhenti berjalan.