“Ini semua karena ulahmu! Kita jadi terlambat menjemput Ari!” Eleanor bersedekap dadaa kesal. Christian sungguh pria yang tidak tahu batas. Pria itu terus meminta lebih, lebih, dan lebih ketika ia telah memperingatkan bahwa mereka harus menjemput Ariane. Hasilnya, mereka sungguh terlambat dan harus tergesa-gesa menjemput putri mereka. “Aku minta maaf.” Christian meraih tangan Eleanor dengan raut bersalah. Karena takut luluh dalam sekali serangan, Eleanor segera memalingkan wajahnya keluar jendela dengan ketus. Ia menggigit bibirnya ketika pria itu mengecup punggung tangannya dengan lembut yang membuat jantungnya kembali bergetar. “Lea Sayang ..., aku minta maaf, hm? Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Jangan marah begini.” Christian kembali membujuk dengan suara lembut dan menatap