“Tuan sudah kembali! Tuan sudah kembali, Lea!” seru Samuel dengan senyum lebar. Eleanor mematung. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Tak percaya. “Kau bilang apa?” “Kau tidak salah dengar. Tuan benar-benar telah kembali. Dia bahkan memintaku untuk segera menyuruhmu ke ruang kerjanya begitu kau pulang,” tutur Samuel meyakinkan. “Kau ... tidak sedang membohongiku, ‘kan?” Eleanor bertanya sekali lagi, memastikan. “Ck. Untuk apa aku berbohong. Tuan sungguh telah kembali. Aku bersumpah demi kedua orang tuaku yang telah berada di surga. Tapi, dia-” Belum selesai Samuel bicara, Eleanor lebih dulu berlari meninggalkan pria itu. “Eh, padahal masih ada yang ingin kuberitahu. Yah, dia akan mengetahuinya setelah sampai di sana. Yang penting setelah ini dia sudah tidak sedih lagi memikirkan Tuan.