Sena keluar dari gerbang sekolahnya sedikit terlambat, hari ini ada banyak pekerjaan. Sambil mendesah Sena melangkah, sudah lelah sekali ingin pulang tapi Nadia tidak bisa menjemput karena ada urusan pekerjaan. Sepertinya dia memang harus naik bus karena tidak mau melanggar janjinya pada Rayhan untuk tidak ikut Satria. Setengah jam yang lalu laki-laki itu menawarinya ikut pulang tapi Sena menolak. Seharusnya hari ini Rayhan pulang, sudah satu minggu lebih. Tapi laki-laki itu bilang akan terlambat pulang membuat Sena menderita kerinduan yang mendalam. Kemudian ada sebuah mobil mewah berhenti tepat di sampingnya, seorang berpakaian serba hitam keluar dan menghampirinya. Sena yang sadar bahwa orang itu berbicara padanya menghentikan langkah. “Maaf mengganggu Nona, tapi tuan saya ingin bica