Satu hari bersama Rayhan dan si kembar kemarin, benar-benar hari bahagia yang tidak akan pernah Sena lupakan sampai kapanpun. Pagi ini bahkan Sena bangun pagi sambil senyum-senyum bahagia membuat Bima yang melihatnya hanya mendesah saja. Waktu cepat berlalu dan adik manisnya sekarang sudah besar. Seketat apapun Bima berusaha menjaganya agar Rayhan tidak terlalu dekat, tapi melihat Sena juga bahagia akhirnya Bima membiarkannya. “Nanti abang pulang malam kamu ikut Rayhan dulu jangan di rumah sendirian.” Ucap Bima tanpa menoleh. Matanya sedang sibuk membaca koran pagi ini. “Oke.” Jawab Sena senang. Bima lagi-lagi mendesah. Seharusnya dia membatasi kedekatan mereka tapi keadaan malah membuat mereka semakin dekat. “Kamu jadi cewek jual mahal dikit kek, keliatan banget kamu kesenengan gitu.”