47. Penantian Sia-sia

1219 Kata

Malam terasa begitu sunyi meski kilat sesekali menyambar langit di luar. Mira berbaring di tempat tidur, berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdegup tak teratur. Di sampingnya, Connor sudah mulai memejamkan mata, napasnya mulai melambat, menandakan ia mulai tertidur. Mira berpura-pura tidur, meski di dalam dirinya ada pertempuran yang tak terlihat. Langit malam yang gelap di luar terasa seperti simbol dari situasinya, terjebak dalam kegelapan, mencari jalan keluar yang hampir mustahil. Namun, Mira tahu dia harus bertindak malam ini. Tidak ada lagi kesempatan untuk menunggu. Connor mungkin sedang lengah saat ini, tapi dia selalu waspada. Mira menunggu beberapa saat, memastikan Connor benar-benar tertidur. Begitu napas Connor terdengar lebih teratur dan berat, Mira pelan-pelan ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN