Mas Setto sepertinya tau aku masih marah tentang insiden di tangga darurat tadi dan lebih memilih diam sepanjang perjalanan kami menuju apartemen. Hanya celotehan khas Olivia memecah kesunyian mobil sedangkan aku lebih memilih melihat ke arah luar melalui jendela. Tidak lama aku merasakan tangan kananku digenggam Mas Setto. "Maafkan saya, Adara." Aku menoleh ke arahnya dan kembali membuang napas, aku menyunggingkan senyum kepada Mas Setto walau tipis. "Maafkan aku juga ya, Mas. Tadi sudah emosi dan sedikit berkata keras kepada Mas." Mas Setto menggelengkan kepalanya. "Tidak, saya yang salah. Saya terlalu dibutakan rasa cemburu dan bersikap bodoh seperti tadi." Aku balik menggenggam tangannya dan tersenyum lebih lebar. "Kata orang cemburu itu tandanya cinta tapi jangan terlalu cemb