Kehilangan, sejak dulu itu yang paling Saujana takuti kerap kali harus berada di situasi yang tidak bisa di tolak bila waktunya sudah tiba. Saujana tahu, jika dalam hidup siklusnya selalu ada yang datang dan pergi. Tapi, rasanya dia lebih sering menyaksikan kepergian orang tersayang dibanding cinta yang datang padanya. Tidak hanya tangis Saujana yang pecah, tapi hampir semua yang hadir di pemakaman Bintang. Setelah empat puluh dua jam tidak ada kemajuan, Bintangnya menyerah untuk kembali pada semesta. Cahaya yang semesta kirim pada Saujana melalu gadis manis sesuai sekali dengan namanya, Bintang. Gadis kecil yang menerangi hampir enam tahun hidup Saujana. Kini Cahaya itu meninggalkan hidupnya untuk kembali pada semesta. Tangan Saujana mengepal memegang bunga berwarna-warni di atas