Keesokan harinya, Damien perlahan membuka matanya, kenangan malam yang penuh gairah bersama Dona masih segar dalam pikirannya. Dia masih dapat merasakan tubuh Dona yang menempel di tubuhnya dan rasa bibir Dona di bibirnya. Dia tersenyum pada dirinya sendiri, sadar jika pertarungan panas seperti semalam dengan Dona mungkin akan terjadi lagi. Dia melirik jam di meja samping tempat tidurnya, menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Damien bangkit dari tempat tidur dan meregangkan badannya dengan malas. Saat berjalan menuju kamar mandi, dia tidak bisa tidak bertanya-tanya bagaimana perasaan Dona pagi ini. Apakah dia menyesali sesuatu yang terjadi semalam? Dia berharap tidak. Membayangkan bertemu dengannya lagi hari ini, meskipun hanya dalam kapasitas profesional, membuat ja