Cahaya sore yang keemasan merembes lembut melalui jendela kamar tidur, membelai wajah mungil Luca yang tengah tertidur pulas. Selimut putih tipis menutupi sebagian tubuh mungil anak berusia tujuh tahun itu, bergerak naik-turun mengikuti irama napasnya yang teratur. Perlahan, kelopak mata Luca bergetar. Mata birunya terbuka, masih samar dan bingung. Seketika, raut wajahnya berubah, menunjukkan keterkejutan. Ini bukan kamarnya. Bukan tempat tidur yang biasa ia kenal. Dinding-dinding asing, aroma ruangan yang berbeda, membuat anak kecil itu sejenak merasa asing. Di sisi ranjang, dua sosok dewasa duduk dalam diam. Carol, seorang wanita berusia pertengahan lima puluhan, dengan rambut hitam yang mulai diwarnai beberapa utas warna keperakan, menatap Luca dengan campuran gugup dan harap-harap ce

