"Wise man said ... Only fool rush in ...." Sylvia bersenandung, menghadap sebuah sofa sambil membenahi posisi bantalan kursi. Sylvia hendak memutar tubuh karena ada suara orang masuk ke ruangan baca itu. Dia terpekik kecil ada tangan kekar tiba-tiba memeluknya dari belakang. "Kyaah, apa-apaan ini?"
"Halo, manis. Akhirnya kita bertemu," seringai Alexander Speare. Pria itu sedikit mabuk, berkat Andreas yang menyuruh para pelayan terus mengisi gelas Alexander saat asyik berbincang-bincang. Sylvia mengempas tangannya dan mereka berhadapan. "Kau? Siapa kau?" tukas Sylvia. Pria tampan itu tertawa kecil. "Ini aku, Alexander Speare."
Sylvia tersipu sendiri. "Oh, kau rupanya. Aku tidak mengenalimu. Aku tidak menyangka kau berani datang kemari. Perlu kau ketahui aku memiliki hubungan kerabat den
