KEMBALI sedikit ketika Sylvia dan Dante kembali ke kamar mereka melalui pintu balkon. Dua orang itu berlari kecil menerobos kegelapan, lalu memanjat menaiki pagar balkon yang tingginya tidak seberapa. Sylvia tertawa geli ketika sudah di dalam kamar, begitupun Dante. Setelah berlari dan tertawa bersama membuat mereka terengah dan sekujur badan menghangat. Di keremangan cahaya kamar, Dante bisa melihat wajah Sylvia bersemu dan bola matanya berbinar- binar, sangat berbeda sewaktu sehabis pemakaman. "Kau gembira sekali, Sylvia," katanya. Gadis itu terkekeh sambil berjalan sempoyongan menuju ranjang. "Tentu saja. Akhirnya aku bisa melakukan sesuatu untuk membalas Caitlin, meskipun rasanya itu belum cukup. Black Pearl tidak bisa hidup kembali." "Apa kau tidak takut ketahuan?" tuding Dante.