76. PANTAS DIPERJUANGKAN

1326 Kata

Dari kejauhan Andrea sudah bisa menembak siapa sosok yang tengah berjalan ke arahnya. Laki-laki berperawakan tinggi tegap dan penuh karisma. Meski mengenakan pakaian yang sudah tidak rapi alias lengan kemeja sudah digulung dan beberapa kancing terbuka, tetap saja Naka terlihat sangat tampan. Bahkan beberapa perawat yang berpapasan dengan laki-laki itu, selalu memperhatikan hingga lupa berkedip. “Selamat malam sore Tante,” sapa Naka. “Sore Naka. Kamu baru pulang kerja langsung ke sini?” Naka mengangguk. “Iya. Dari hotel langsung ke sini.” “Oh begitu. Terima kasih ya.” “Sama-sama Tante.” Tatapan mata Naka beralih pada sosok Andrea yang duduk dengan kepala tertunduk. Tidak lama, ia kembali menatap Laila. “Tante sebaiknya pulang saja. Biar saya dan Andrea yang di sini.” “Tidak apa-apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN