50. RAHASIA KELAM

1610 Kata

“Lizzy?” Andrea tertunduk, tidak berani membalas tatapan mata Naka. Perasaannya mendadak ragu, nyalinya menjadi ciut. Mencoba menanyakan pada dirinya sendiri, apakah keputusannya untuk menceritakan rahasia yang sudah tersimpan dua tahun lamanya, sudah tepat. Terlebih ia bercerita kepada seseorang yang cukup penting baginya. Tetapi ia juga tidak mungkin merahasiakan semua ini, selama mungkin. Naka berhak tahu. Meski ia tidak tahu bagaimana reaksi laki-laki itu, ketika tahu mengenai semuanya. “Andrea, lihat aku.” Naka menyentuh pundak Andrea agar mau berhadapan dan menatapnya. Wajahnya masih menegang dan nampak tidak sabar. “Katakan, ada apa antara kalian bertiga?” Dibalasnya tatapan Naka dengan kedua matanya. Andrea mengambil napas, lalu mengembuskan perlahan. berharap jantung bisa beker

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN