SMP • 22

970 Kata

ANGIN berembus kencang menebarkan udara panas dari mentari yang bersinar terik di atas sana. Riri melangkah keluar, sedang Raffa mengikuti di belakang. Di sana tidak ada apa pun, hanya ada atap biasa tanpa sedikit pun kejutan yang mengikutinya. Riri menoleh ke belakang. "Apa maksudnya?" Raffa berdiri di hadapannya. Riri mendongak, senyum di bibir pria itu membuat Riri menatapnya tak mengerti. Apa yang Raffa rencanakan? Bukannya sebelum ini dia menghubungi seseorang untuk memberinya kejutan, lalu mana? Di mana semua kejutannya. "Gue bukan cowok yang romantis, walaupun gue playboy, bukan berarti gue sering nembak cewek dengan kata-kata manis." Riri tersedak ludahnya sendiri. "Hubungan kita pasti akan sampai akhir, tapi sebelum semua itu terjadi ...," Raffa tiba-tiba berlutut, tangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN