Bianca berjalan mondar-mandir didalam kamarnya dengan perasaan campur aduk. Kesal, marah, bingung, malu, dan ingin membunuh Elino yang telah membuat hidupnya jadi awut-awutan kaya gini. Ditepi ranjang, Elino pun melakukan hal yang sama, dirinya duduk dengan wajah tak kalah stress dan hampir gila mendadak. "Kenapa si, mami selalu kasih gue permintaan yang kadang susah gue nalar pakai otak jenius gue. Dan kenapa disetiap permintaannya, ngasih waktu benar-benar irit dan buat gue kelabakan." batin Elino menjerit minta pertolongan. "No ! Lo ko diem aja? Mikir dong!" bentak Bianca gusar. Ditatapnya Elino lurus dan tajam penuh kefrustasian. Ia sudah sangat buntu memikirkan tentang solusi dari semua permasalahan mereka ini. "Elo nggak liat, gue juga lagi mikir! Gue stress nih."jawab Elino sewo