"Puri. Ini tespek kamu kan? Ini tandanya ... Kamu ... Kamu hamil, Sayang?" tanya Aji sedikit bergetar. Puri mengalungkan tangannya di bahu Aji dan memeluk tubuh Aji dengan sangat erat. "Mas Aji merasa tespek itu milik Puri, atau bukan?" tanya Puri bergelayut manja di bahu Aji. Kepalanya sengaja di rebahkan pada bahu yang selalu kuat dan menjaga Puri dari keburukan yang menimpanya. "Mas selalu yakin dengan ucapan kamu, Sayang. Pernah Mas ragu dengan kamu? Bahkan melamarmu saja, Mas sama sekali gak ada keraguan," ucap Aji mengelus rambut panjang Puri dengan sangat lembut. "Puri hamil Mas," ucap Puri pelan. "Sayang ... Kamu hamil? Beneran? Kita ke dokter ya," pinta Aji cepat dengan penuh semangat. Tangan Aji langsung memegang erat jari jemari Puri dan menciumi pipi Puri berkali -kali. "

