“Menurutmu apa Lily bakal diam?” Dean menoleh ke arah Jenar yang baru saja kembali dari kamar mandi. Mereka baru saja menyelesaikan kegiatan manis yang begitu candu, beberapa kali selama satu malam ini. Bahkan ketika pagi mulai menyingsing, pria itu lagi-lagi mengusik Jenar yang masih terlelap dan memintanya untuk kembali bersenang-senang. “Aku tidak tahu,” balas wanita itu sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. “Tapi setidaknya kita bisa bikin dia diam beberapa hari, ‘kan? Pak Dean harus belajar menghadapi tingkah anak-anak!” “Buat apa?” Dean menatap Jenar sambil tersenyum. “Kamu saja sudah bisa menangani Liana dengan cara yang menyenangkan.” Sontak saja Jenar melotot pada suaminya yang tidak perhatian itu. “Pintar sekali suamiku ini! Memakai alasanku untuk kesenangannya send
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari