Keluarga Bahagia

1914 Kata

“Ning, kamu lihat dasi warna biru tuaku tidak?” teriak Dean dari dalam walk in closetnya. Dia ingin memakai dasi warna biru dongker agar serasi dengan setelah yang dipakainya, tetapi dia tidak bisa menemukannya di mana pun. “Pasti ada di sana!” Jenar berteriak balik sambil mendandani Liana yang baru saja mandi bersama ayahnya. “Kalau tidak ada berarti masih belum dicuci!” “Tidak ada.” Dean berdecak kesal sambil melepas pakaiannya untuk berganti dengan warna lain. Pria itu sudah aktif bekerja sejak Liana bisa berlarian sendiri menggunakan dua kaki kecilnya. Meski sering terjatuh dan menangis setelahnya, hal itu hanya akan membuat keberanian Liana semakin besar dan mencoba hal-hal yang lebih menantang lainnya. Dean keluar dari walk in closet dengan langkah terburu-buru. Ini sudah hampir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN