Hamil

1780 Kata

Pagi-pagi sekali Jenar sudah berdiri di dalam kamar mandi, memegang sebuah alat tes kehamilan yang menunjukkan dua garis biru di sana. Saking senangnya wanita itu tidak bisa berteriak, apalagi berkata-kata. Jenar hanya bisa menahan napas dengan kedua mata menatap benda tipis itu, kemudian mendongak dan melihat pantulan dirinya di cermin. Ini adalah kabar membahagiakan, tetapi dia tidak begitu saja mengabarkan hasil tes kehamilan pada Dean lantaran hal itu bisa saja salah. “Aku sudah telat tiga minggu yang lalu, itulah kenapa aku membeli alat ini, tapi … lebih baik aku pergi ke klinik terlebih dulu sebelum memberitahu Pak Dean.” Suara ketukan pintu membuat Jenar tersentak dan mengantongi alat tersebut. “Ning? Kamu tidak apa-apa? Kenapa lama sekali?” tanya Dean cemas dari luar dan tak la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN