121. Sohail Lagi!

1902 Kata

MESKIPUN sangat marah, Imdad dan Rajputana sebenarnya sangat mengkhawatirkan Chandni. Hari-hari mereka kehilangan ketentraman. Mereka merindukan Chandni. Sangat. Dan sekarang gadis itu harus menawar siksaan yang mereka alami. Wajah Imdad menggelap. Tangannya menggerayangi paha mulus gadis itu, jemari berkelana ke bunga rahasianya dan menyentil seutas tali di sana. Gadis itu tertunduk mendesah. Wajahnya sontak bersemu merah. Cairan hangat membasahi jemari Imdad. Imdad menyeringai. "Oh, Chandni-ku ... kau sangat peka seperti biasanya," gumamnya. "Tidak mengherankan kau sudah basah sejak menari tadi." Gigi Imdad bergemeletuk ketika jari-jarinya semakin gencar menyibak lapisan-lapisan bunga dara yang disentuhnya. "Tuan, ... jangan lakukan ini. Saya sangat malu ...." Tubuh gadis itu mengge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN