Begitu malam tiba dan kegelapan menyelimuti belahan dunia tanah Hindhustan, lampu-lampu minyak dinyalakan sebagai penerangan. Chandni selesai memasukkan ternak dibantu Jamuna dan Karan. Kedua remaja itu lalu masuk ke pondok untuk beristirahat, sementara Chandni tinggal sebentar di halaman. Dia bersandar merangkul tiang kayu, mendongak menatap rembulan. Kepergian Tuan Imdad untuk menghadapi mara bahaya membuat hatinya gundah. Dia yakin Tuan Imdad sangat mahir bertarung dan tidak gentar akan ancaman apa pun. Namun, kekasih mana yang tahan berpisah dengan orang tercinta? Tanpa Tuan Imdad di sisinya, Chandni merasa kehilangan dan dia pun merasa tidak berdaya jika tidak bisa melakukan sesuatu yang membuat Tuan Imdad bangga padanya. Dia ingin selalu berada di sisi Tuan Imdad. Berjuang bersaman

